BAB
I
PENDAHULUAN
Latar
belakang
Ilmu faal (fisiologi) adalah ilmu yang
mempelajari fungsi tubuh alam arti yang luas ilmu faal berhubungan dengan seluruh hewan dan
tumbuhan serta manusia (J.H.Gren)
Anatomi tubuh manusia adalah serangkaian
pengetahuan tentang susunan dari bagian-bagian beserta perlengkapan tubuh yang
membentuk suatu system fungsional dala kedaan normal .pengetahuan setiap hal
yang normal merupakan syarat penting untuk mempelajari hal yang abnormal
(fatologis) dala setiap perubahan struktur tubuh( Syaifudduin 2011)
Darah merupakan alat pengangkut utama
dalm tubuh kita. Darah manusia berwarna merah,tapi warna itu tidak
tetap.kadang-kadang warna itu merah tua atau merah muda.hal ini tergantung
kadar oksigen dan karbondioksida.(Kus,Irianto 2004)
Darah beredar dalam tubuh melalui 2
jaringan besar saluran yang saling berhubungan.1 jaringan,yang dikenal sebagai
sirkulasi pulmoner, menbawa darah melewati paru-paru disini darah mengambil
oksigen yang berasal dari udara ynag kita hirup pada saat ynag sama, gas
buangan seperti karbondioksida disingkirkan.jarinag laian ynag disebut jaringan
sistemik , membawa darah yang kaya akan oksigen ked an dari sel-sel tubuh kita.
Saluran ynag menyusun sirkulasi ini tidaklah sama.ada 3 jenis saluran yang
berbeda, semua dnegan tugas yang berbeda pula.arteri membawa darah dari jantung
.vena membawa darah kembali kejantung. Pembuluh kapiler adalah saluran kecil
yang menghubungkan artei dengna vena (Elex media komputindo,2011)
Karakteristik system paskuler yang
penting adalah bahwa semua pembuluh darah bersifat distensible( mudah
merenggang) ketika tekana dipembuluh darah meningkat.hal tersebut akan membuat
pembuluh darah berdilatasi dank arena itu akan menurungkan tahanannya .
akibatnya adalah peningkatan lairan darah tidak hanya terjadi karena
peningkatan tekanan tetapi juga penurunan tahanan ,yang biasanya menimbulkan
peningkatan lairan paling sedikit 2 kali lebih banyak untuk setiap peningkatan
tekanan seperti ynag diharapkan.ynag palin distensible dari seluruh pembuluh
adalah vena. Bahkan dengan sedikit penngkatan tekanan, vena sudah dapat
menampung 0,5-11,0 liter darah tambahn, oleh karea itu,vena menyediakan suatu
fungsi penampungan menyimpang sejumlah pusat darah tambahan ynag dapat
digunakan setiap saat di butuhkan di manapun didalam sirkulasi(Artur c dkk
2007)
Secara tradisi tekana darah diukur dalam
ml air raksa (mmHg) yaitu tinggi dslam ml dari suatu kolom air raksa yang dapat
di dorong dari besarnya tekanan. Istilah “ tekanan darah” tanpa
keterangan,berhubungan dengab tekanna di aorta dan arteri-arteri besar( tekana
darah arteri) tekana di bagian-bagian lain dari sirkulasi selalu ditambahkan
macam pembuluh darah yang bersangkutang misalnya tekanan darah arteri
pulmonalis, tekanan darah kapiler dan sebagainya.(J.h grenen 2002)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI
RINGKAS
Tekanan darah ialah daya yang dihasilkan oleh
darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh.tekana darah hampir selalu
dinyatakan dalam milli meter airraksa( mmHg) karena manometer air raksa telah
dipakai sejak lama sebagai rujukan baku untuk pengukuran tekanan
darah.(Artur.C,dkk 2007)
Pada waktu jantung menyempit,darah dipompakan
kedalam pembuluh nadi (arteri) tubuh.pada saat itu desakan darah menjadi
maskimal. Desakan darah dalam pembuluh-pembuluh tak sama besarnya. Biasanya
yang dimaksud dengan desakan darah adalah tekana dari darah yang diukur di
pembulub nadi lengan bagian atas ada 2 macam tekana darah,yaitu:1. Tekana ynag
terbesar yaitu pada waktu jantung mengerut, ditekanan ini disebut tekanan
sistol 2. Tekanan diastole, yaitu tekana darah yang minimal waktu jantung
meremas.. dalam keadaan normal, tekanan darah orang dewasa 120/80 artei tekanan
sistol 120 mmhg dan tekanan diastole 80 mmhg
(Kua irianto 2009)
Tekanan darah arterial adalah kekuatan
tekanan darah kedinding pembuluh darah yang menampungnya . Tekanan ini
berubah-ubah pada tahap siklus jantung. Siklus jantung adalah sebuah pompa dan
kejadian-kejadian ynag terjadi dalam jantung selama peredaran darah.gerakan
jantung berasal dari nodus,sinus-atreal, kemudian kedua atrium berkontaraksi.gelombang
kontraksi ini bergerak melalui berkas HIS kemudian ventrikel berkontraksi.
Gerakan jantung tediri dari 2 jenis, yaitu kontraksi atau sistol pengenduran
atau diastole.selama sistol. Ventrikator,pada saat ventrikel kiri memaksa daraj
masuk aorta.tekanan naik sampai puncak yang disebut tekanan sistolik.selama diastole takanan turung.niali
terendah yang dicapai disebut tekanan diastolic.tekanan darah sistolik
dihasilkan otot jantung ynag mendorong isi ventrikel masuk kedalam arteti yang
telah ternggang .selama daistol arteri masih tetep menggelembung karena tekanan
periferi atriol-arteiol menghalangi smeua darah megalir kedalam
jaringan.demikianlah maka tekanan darah sebagaian tergnatung pada kekuatana dan
volume darah yang pompa jantung, dan sebagian lagi pada kontraksi otot dala
diding arteriol.kontraksi ini dipertahangkan saraf vasokontriktor, dan ini
dikendaliakn oleh pusat vasomotorik dalam medulla oblongata
(Evelyn C.2009)
Pusat vasomotorik mengatur tahanan perifer
untuk mempertahankan agar tekanan darah relative konstan. Tekanan darah
mengalami sedikit perubahan bersamaan dengan perubaha-perubahan gerakan
fisiologi, seperti sewaktu latihan jasmani, waktu adanya perubahan mental
karena kecemasan dan emosi, sewaktu tidur, dan sewaktu makan. Karena itu
sebaiknya tekanan darah diukur selalu sewaktu oragnya tenang, istirahat, dan
sebaiknya dalam sikap rebahan (Evelyn C. 2009)
Mengukur tekanan darah arterial menggunakan
alat disebut spignamanometer dan stetoskop yang dilakukan pada arteri brachialis
dilekukan siku yang bisa teraba dengan jelas. Bunyi jantung dapat diketahui
dengan mendengar pukulan dan arteri brachialis. Dengan memompa tekanan dalam
kantong karet cepat naik sampai 200 mmHg yang cukup untuk menjepit sama sekali
arteri brachialis, sehingga tak ada darah yang dapat lewat, dan denyut nadi
pergelangan menghilang. Kemudian tekanan diturunkan sampai titik dimana denyut
dapat dirasakan atau lebih tepat bila dengan menggunaka stetoskop. Denyut
arteri brachialis pada lekukan siku dengan jelas dapat didengar. Pada titik ini
tekanan yang tampak pada kolom air raksa dalam manometer dianggap tekanan
sistolik kemudian tekanan diatas arteri brachialis perlahan dikurangi sampai
bunyi jantung atau pukulan denyut arteri dengan jelas dapat didengar atau
dirasakan. Dan titik dimana bunyi mulai menghilang umumnya dianggap tekanan
diastolic.
(syaifuddin, 2011)
Perbedaan tekanan antara sistol dan diastole
disebut tekana nadi dan normalnya berkisar antara 30-50 mmHg. Batas terendah
pada orang dewasa diperkirakan 105 mmHg dan batas teratas ialah 150. Pada
wanita tekanan darahnya ialah 50-10 mmHg lebih rendah dari pada pria (Evelyn C,
2009)
Nilai tekanan darah normal (dalam
mmHg)
|
Diastole
|
Systole
|
Pada masa bayi
|
50
|
70 sampai 90
|
Pada masa anak-anak
|
60
|
80 sampai 100
|
Selama masa remaja
|
60
|
90 sampai 110
|
Dewasa muda
|
60 sampai 70
|
110 sampai 125
|
Umur lebuh tua
|
80 sampai 90
|
130 sampai 150
|
(Evelyn C, 2009)
Terdapat dua factor yang harus diperhatikan berhubungan
dengan tekanan darah, pertama, dalam posisi duduk atau berdiri otak terletak
lebih tinggi dari jantung dan suatu tekanan darah dibutuhkan untuk memompa
darah keatas dari jantung ke otak. Tekanan darah yang terlalu rendah akan
menyebabkan kurangnya aliran darah keotak (J.H. Gren, 2002)
Tekanan ini tidak lagi diperlukan bila dalam posisi
terlentang. Jadi seseorang dengan tekana darah
yang sangat rendah akan kehilangan kesadaran bila bangkit ke posisi
duduk atau berdiri. Penyebab keduanya tekanan darah untuk memungkinkan ginjal
membuat urine. (J.H. green, 2002)
Agar kita mendapatkan tekanan tekanan darah maka harus
ada curah jantung dan tahanan terhadap aliran darah disirkulasi sistemik.
Tahanan ini disebut dengan tahanan tepi. Factor-faktor yang mempengaruhi ini
umumnya konstan dan sebagai akibat tekanan darah terutama akan ditentukan oleh
tahanan tepi. Tahanan terhadap aliran darah terutama tekanan disertai diarteri
kecil tubuh yang disebut arterior (J.H. Green, 2002)
Visikositas (kekuatan) darah, visikositasnya darah
disebabkan protein plasma dan jumlah sel darah yang berbeda dialiran darah
berkurang dan dengan sendirinya tekanan menjadi lebih rendah, seandainya
jantung dan system vasomotorik tidak bekerja lebih baik untuk mengimbanginya
(Evelyn C, 2009)
Pulsasi tekanan arteri, setiap kali jantung berdetak
terhadap gelombang darah baru yang mengisi arteri bila tidak ada
distensibilitas system arteri, semua darah tersebut akan mengalir melalui
pembuluh darah perifer hanya selama masa periode sistol. Dan tidak aka nada
darah yang mengalir selama masa diastole. Namun pada keadaan normal, komplikasi
percabangan arteri akan menurunka pulsasi tekanan menjadi hampir tidak
berpulsasi pada saat darah mencapai kapiler. Oleh Karena itu, aliran darah
jaringan berpengaruhi dan berlangsung selama terus-menerus dengan pulsasi yang
sangat kecil.
Pada saat jantung memompa darah kedalam aorta selama
sistol mula-mula hanya bagian proksimal aorta yang mengalami distensi karena
sifat mersia darah akan mencegah pergerakan darah yang tiba-tiba ke perifer.
Akan tetapi, tekanan yang meningkat diaorta diproksimal akan mengimbangi sifat
mersia, tersebut dengan gelombang didepan bagian yang terdistensi akan menyebar
semakin jauh disepanjang aorta, hal ini disebut transmisi pulsasi Tekanan
didalam arteri. Kecepatan transmisi pulsasi tekanan diaorta normal adalah 3-5
m/det. Dicabang arteri besar 752-10 m/det, dan diarteri kecil 15-35 m/det. Pada
umunya makin besar komplikasi setiap segmen vascular makin lambat kecepatan
transmisinya. Yang menjelaskan lambatnya transmisi diaorta distal berukuran
kecil dengan komplikasi yang lebih kecil. Diaorta, kecepatan transmisi pulsasi
tekanan sebesar 15 kali atau lebih besar dari kecepatan aliran darah. Karena
pulsasi tekanan hanyalah suatu gelombang tekanan yang bergerak dan melibatkan
sedikit gelombang tekanan total volume darah kearah depan (Arthur C, dkk 2009)
Metode klinik untuk mengukur tekanan
sistol dan tekanan diastole :
1. Cara
Auskultasi (mendengarkan)
Cara ini untuk menentukan arteri system
diastolic dan sostolik. sebuah stetoskop diletakkan diatas arteri yang terdapat
diarea lipatan siku (arteri cubitis) dan disekliling lengan atas dipasang
sebuah manset tekanan darah yang gelembungkan selama manset menekan lengan
dengan tekanan yang terlalu kecil untuk menyumbat arteri brachialis, tidak akan
ada bunyi yang terdengar dari arteri tersebut melalui stetoskop. Namun bila
tekanan dalam manset ini cukup besar untuk menyumbat arteri selama sebagian
siklus tekanan arteri, bunyi akan terdengar pada pulsasi. Bunyi ini disebut
korotkoff
(Arthur C, dkk 2009)
Penyebab pasti dari bunyi korok koff ini
masih diperdebatkan namun ada anggapan bahwa penyebabnya terutama adalah
semburan darah yang melewati pembuluh yang menjalani hambatan parsial. Semburan
darah ini menimbulkan aliran turbulen dalam pembuluh darah yang terletak diluar
area manset. Dan keadaan ini akan manimbulkan getaran yang terdengar melalui
stetoskop (Arthur C,dkk 2009)
Dalam menentukan tekanan darah dengan cara
auskultasi tekanan dalam manset mula-mula dinaikkan sampaii diatas tekanan
sistolik arteri, selama tekanan manset lebih tinggi daripada tekanan sitolik,
arteri brachialis akan tetap kolaps dan tidak akan ada darah yang akan mengalir
kedalam arteri yang lebih distal selama siklus penekanan. Oleh karena itu, tidak
akan terdengar bunyi koroktoff diarteri yang lebih distal namun tekanan dalam
manset secara bertahap dikurangi begitu tekanan dalam manset turun dibawa
tekanan sitolik. Dan dengan denyut jantung. Bunyi ini mulai terdengar, nilai
tekanan oleh manometer yang terhubung dengan manset kira-kira sama dengan
tekanan sistolik (Arthur C,dkk 2009)
Bila tekanan dalam manset diturunkan lebih
lanjut, terjadi perubahn kualitas bunyi korokkoff. Kualitas detaknya mulai
berkurang dan bunyiny mulai berirama dan lebih kasar,kemudian akhirnya sewaktu
tekanan darah turung mulai tekanan daistolik.artei tersebut mulai tersumbat
lagi,ynag bahwa factor dasar yang menyebabkan timbulnya bunyi ( yaitu semburan
darah). Yang melewati arteri yang tertekan dan tidak ada lagi.oleh karena itu,
bunyi tersebut mendadak berubah menjadi meredam. (Muffled) dan kemudiaan
menghilang seluruhnya setelah tekanan masuk, diturun kan lagi sebanyak 5-10 mm
2. Cara
falfasi( peraba)
Bila nadi dipaki untuk menetukan frekuensi
jantung maka harus ditentukan bila siklus jantung dalam 1 menit. Waktunya harus
dimulai dari nadi pertama dan dari nadi pertamam ini harus dimuali dari 0,
berikutnya dihitung sebagai 1 berikutnya lagi 2 dan seterusnya.nilai radial
adalah nadi yang paling sering dipakai untuk menetukana frekuensi jantung.
Perlu diingat bahwa perubahan tekanan darah di artei radialis inilah yang
terasa bila mana nadi ditentukan. Kenaikan tekanan ynag cepat dari 80 mmHg ke
120 mmHg waktu sistol dihantarkan secepatnya melalui arteri dengan kecepatan
kira-kira 6 m/det dan perubahan tekanan
diperluakn 1/10 det untuk mencapai pergelangan tangan (J.H.Green )
Gangguan
pada peredaran darah
1. Tekanan
darah tinggi ( hipertensi)
Hipertensi
adalah tekanan darah tinggi yang abnormal yang diukur paling tidak pada 3
kesempatan yang berbeda.penyebab hipertensi Karena tekanan darah bergantung
pada kecepatan denyut jantung, volume sekuncup dan tpr. Peningkatan salah satu
dari ketiga variable yang tidak di kompensasi dapat menyebabkan
hipertensi(Elisabet.J)
2. Hipotensi(
tekanan darah rendah)
Tekanan
darah lebih rendah dari normal, keadaan ini disebut hipotensi dan sering
terjadi,setelah sakit atau semasa penyembuhan.tenaga yang mempertahankan
tekanan darahnya pada nilai normlanya bekurang, barang klai pasien terlalu
lelah, kurang darah ( anemis) atau habis menjalani operasi hipotensi
menyebabkan gejala-gejala yang cukup menggangu, pasien terlihat lesu da n lemah
akan tetapi badan masih mampu mempertahankan keseimbnagannya (Kuss irianto,
2011)
Pembagian
arteri
1. Arteri
karotis
Arteri
karotis kanan merupakan cabang dari arteri inonginata.sedangkan arteri karotis
kiri berawal lagi lengkunag aorta yang terbagi menjadi 2 yaitu arteri karotis
eksterna dan interna
2. Arteri
sublapika dan arteri anggota gerak atas
Disebalah
kanan arteri ini terdapat cabang dari arteri inominata dan disebalh kiri
terdapat cabang yang lkeluar dari lengkung aorta . Arteri ini memiliki 3 cabang
yaitu arteri vertebralis,arteri tiroid inferior, dan arteri mamaria
interna.arteri subblapika lalu bergerak kerah ketiak dan menyuplai darah untuk
anggota gerak atas ,yaitu
a. Arteri
ketiak(arteri akxilaris) terdapat dibawah ketiak
b. Arteri
lengan (arteri brakhialis) dari pinggir bawah ketiak ke sisi dalam tulang
lengan atas hingga kemudian di bagi 2 yaitu arteri radhialis dan arteri
ulnalis.
c. Arteri
radhialis, arteri ini mengikuti tulang radius di sisi luar lengan
bawah,dibagian bawah,agak keatas dari pergelangan tangan
d. Arteri
ulnalis, arteri ini menjalar kebawah kesisi dalam lengan bawah di tepi ulna
e. Arteri
alkuspalamaris,ditelapak tangan
f. Arteri
digitalis,setiap jari menerima arteri dari cabang arteri alkuspalamaris
g. Arteri
abdon.arteri ini merupaka lanjutan arteri dari aorta torakhalis dan berawal ari
beakang otot diafragma
h. Arteri
masentrika suferior,arteri ini menyuplai semua bagian usus halus dan sebagian
usus besar
i. Arteri
renalis,berpasangan 1 arteri kesetiap ginjal
j. Arteri
masentrika inferior,arteri inimenyuplai usus besar dan anus
k. Arteri
ovarika( bagi perempuan) atau arteri testikularis( bagi laki-laki)
3 Arteri ilika dan arteri anggota gerak bawah
a. Arteri
ilika komunis yang terbagi menjadi 2 yaitu
1.) Arteri
ilika interna
2.) Arteri
ilika eksterna
b. Arteri
femoralis bagian atas terdapat didekt kulit tubuh disisi daal paha
c. Arteri
tibialis anterior ,terdapat didepan diatara tulang kering atau tibia pada tulang
betis
d. Arteri
tibialis fosteior terdapat dibalakang tulang batang kaki hingga
mencapai batas kaki
Pembagian
vena
1. Vena
kepala dan leher
Darah
yang miskin oksigen di dalam kotak otak mengalir kedalam vena khusus yang
terdapat dalam memnbaran yang menyelimuti otak.darah yang telah beredar keotak
juga di terima olaeh vena serebri darah dari semua sumber tersebut masuk
kedalam vena jugularis. Darah dari vena permukaan kulit tengkorak megalir
kedalam vena jugularis eksterna,vena ini kemudian menyatu dengan vena subkalpia
2. Pembentukan
vena kapasuperior
Vena
subklapia bersatu dnegan vena jugularis insterna dan membnetuk vena
inominata.vena inimonata kanan bersatu membnetuk vena kapasuperior. Vena
kapasuoerior merupakan suatu epmbuluh darah dengan panjnag 7.5 cm dam membawa
darah yang msikin oksigen dari kotak tengkorak leher dan anggota gerak atas
keserambi kanan jantung.
3. Pembentukan
vena kapainferior
Vena
iliaka interna dan eksterna membentuk vena iliaka komunis.vena iliaka komunis
disebalah kiri bersatu dengan pasanannya diseblah kanan ( rusa vertebra
lumbalis ke 4) dan membentuk vena kappa inferior.
Vena
kapainferior naik keatas dam menembus otot diafragma dan mncurahkan darahnya
keserambi kanan jantung dirongga abomen ini vena kapainferior menerima
kava-kava sebagai berikut
a. Vena
ovarika atau testikulari
b. Vena
renalis
c. Vena
hepatica
4. Vena
tepi
a. Vena
tepi anggota gerak atas
1.) Vena
mediana terdapat dipermukaan didepan lengan bawah
2.) Vena
safalika terdapat disisi luar lengan atas
3.) Vena
basalika terdapat disisi dalam lengan atas, vena inii bersatu dengan vena
brakhialis
b. Anggota
gerak bawah
1) Vena
safena magna ,vena ini bermula dari permukaan atas kaki lalu menuju keatas sisi
dalam anggota gerak bawah hingga di belakang safenus di sisi dalam paha atas
2) Vena
safena kecil,vena ini bermula dari sisi luar kaki lalu keatas sampai dilempeng
koklea di belakang lutut tempat vena ini bersatu dengan vena poplitea
(
Lidon syaputra ,dkk)
Denyut tekanan dalam arteri
Denyut tekanna khas dan ideal yang di rekam aorta
desenden memperlihatkan kenaikan tekanan arteri sangat cepat selama sistol
Factor
yang mempengaruhi tekanan arteri antar lain
1. Pengeluaran
isi secukup jantung
2. Percabangan
arteri (Syaifuddin, 2009)
BAB III
METODE
KERJA
- Alat dan bahan
1.
Alat yang digunakan
a. Spignomanometer
b. Stetoskop
2.
Bahan yang digunakan
a. Probandus (manusia)
3.
Cara kerja
1.
Cara kerja palpasi
a.
Siapkan alat dan bahan
b.
Dipasang maset dengan tidak terlalau keras
dan tidak terlalau longgar dan sempurna pada tanga lengan
c.
Raba nadi dengan menggunakan 3 jari pada
pergelanagn tangan
d.
Pompa pemompa pada manset sampai nadi yang
diraba hilang
e.
Buka perlahan knok pada pemompa
spignomanometer sambil merasak denyutan pertama pada nadi yang diraba
2.
Cara kerja auskulatsi
a.
Siapakan alat dan bahan
b.
Pasang manset pada lengan kemudian raba
arteri brakhialis
c.
Pasang stetoskop pasa arteri brakhialis
d.
Pompa pemompa pada manset hingga denyutan
nadi tidak terdengar lagi
e.
Buka sedikit demi sedikit knok pada pemompa
spignomanometer hingga terdengar tekana sistolik dan diastolic
f.
Catat tekanan darah
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
- Tabel pengamatan
1.
Metode umum
No
|
Nama
|
Umur
|
BB
|
Metode
Palpasi
auskultasi osilasi
|
1.
|
Evi
|
20
|
49
|
100 100/70 100/70
|
2.
Metode khusus
No.
|
Nama
|
Perlakuan
|
Tekanan
sebelum
|
Tekanan
darah sesudah
|
keterangan
|
1.
|
Nia
|
Isirahat
|
110/80
|
110/80
|
Stabil
|
2.
|
Wana
|
Perubahan
sikap
|
100/70
|
100/70
|
Stabil
|
3.
|
Wawan
|
Kerja
otot
|
100/80
|
100/80
|
Stabil
|
4.
|
Hasra
|
Berfikir
|
90
|
100
|
Malk
|
5.
|
Reni
|
Falsafah
|
90
|
70
|
Turun
|
6.
|
evi
|
Mouler
|
90/70
|
90/60
|
stabil
|
- Pembahasan
Tekanan darah arteri adaalah kekuatan tekanan darah
kedinding pembuluh darah yang menangpangnya .tekanan ini berubah-ubah pada
setiap siklus jantung selama sistolik ventrikuler ,pada saat ventrikel kiri
memaksa dara msuk keaorta ,tekanan naik smapai pincak yang disebut tekanan
sistolik selama distolik turun nilai terendah yang dapat dicapai disebut
tekanan diastolic
Pengukuran tekanan darah manusia dilakukan dnegan cara
pal (meraba), auskultasi ( mendengar), dan osilasi ( melihat), dengan berbagai
perlakuan yaitu keadaan istirahat ,perubahan sikap, kerja otot,
berfikir,falsafah, muller,maka diperoleh hasil pada metode umum dengan
menggunakan metode palpasi 100,auskultasi 100/70 dan osilasi 100/70 dan hasil
pada metode khusus dengan menggunakan spignomanometer pada perlakaun istirahat
(nia) diperoleh sebelum perlakaun 110/80 mmHg sesudah perlakaun 110/80 mmhg .pada
perlakua kerja otot (wawan) diperoleh sebelumnya 100/80 mmhg dan sesudah
perlakuan 100/60 .pada perlakuan berfikir (hasra) sebelum perlakuan 90 mmHg dan
sesudah perlakuan 100..pada perlakuan muller (reni) diperoleh 90/70 dan sesudah
perlakuan 90/60 mmHg.
Tekanan tidak tetap melainkan sesuatu kondisi yang
berubah-ubah sesuia dengan kebutuhan atau permintaan tubuh kita akan darah .hal
tersebut tejadi pada kehidupan sehari-hari,tekanan darah dapat meningkat dengan
meningkatnya kegiatan fisik maupun pikiran.
Dan
hasil fraktikum ,jiak dibangdingkan dengan literature pengukuran tekanan darah
yang dibandingkan dengan diperoleh tidak sesuai literature ,dimana perbedaan
tekanan darah normal antara sistol dan diastole normal berkisar 60-90 mmHg dan
sistol orang berkisar 110-125 mmHg
Factor
yangmempengaruhi
1. Kekuatan
memompa
2. Bnayaknya
darah yanga berdar
3. Visikositas(
kelenturan) darah
LAMPIRAN
- Skema kerja
Probandus
manusia
Diukur tekanan darah arteri
denganmenggunakan alat
spignomanometer
cara auskultasi cara palpasi cara osilasi
dicata tekanan darah masing
masing perlakuan
pembahasan dan
kesimpulan
DAFTAR
PUSTAKA
Artur
.dkk.”FISIOLOGI KEDOKTERAN”ECG;Jakarta
Irianto kus .2011”ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK MAHASISWA”
ALFABETA;Bandung
Saputra .l .2010.”ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK
EPERAWATAN DAN PARAMEDIS”EGC;Jakrta
Syaifuddin.2009.”FISIOLOGI TUBUH MANUSIA “ Salemba
medika;
Surabaya
Syaifuddin .2011.” ANATOMI TUBUH MANUSIA UNTUK
MAHASISWA KEPERAWATAN”
Salemba medika; Surabaya
Syaifuddin .2012.”ANATOMI MANUSIA UNTUK MAHASISWA
KEPERAWATAN” Salemba
medika; Surabaya
J.H.Grenn .2002.”FISIOLOGI KEDOKTERAN “Bina rupa aksara;
bandung
Elizabet
.G .2007.” BUKU SAKU FATOFISIOLOGI”
EGE;Jakarta
PT ALEX MEDIA KOMPOTINDO “TUBUH MANUSIA” Jakarta
Pearce.C.E.2009.” ANATOMI FISIOLOGI UNTUK
PARAMEDIS:Kompas
media ;Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar