This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 02 Mei 2017

saran resep

hay guys saya adalah mahasiswa farmasi di salahsatu perguruan tinggi swasta yang di makassar.langsung saja, untuk menjadi farmasi yang handal tentunya kalian tidak hanya dituntut untuk jago dalam bidang tehno saja,atau jago dalam bidang mikrobilogi saja  ataupun jago dalam bidang fitokimia ,namun yang paling penting ketika kalian ingin bekerja dirumah sakit kalian di tuntut untuk jago dalam ahli farmakoalogi.sebenarnya dunia farmasi sangatlah bisa di sandingkan dengan dunia kedokteran ketika penndidikan farmasi di ubah metodenya dengan mengedepankan farmakologi obatnya,diman seorang farmasi sangatla bisa berkolaborasi dengan seorang dokter dalam bidang farmakologi,ketika dokter mendiagnosa pasien dan seorang farmasi dapat merekomendasika obat yang baik untuk penyakit si pasien,so jangan selalu minder yah jadi anak farmasi.dalam kesempatan ini saya ingin memposting bagaiman pemilihan resep atau saran resep untuk pasien yang datang ke kita sebagai seorang farmasi yang mengerti obat,(kan lucu ketika pasien bertanya tentang obat kepada seorang farmasi dan ia tidak dapat memberikan saran yang tepat atau bahkan mengatakan ia tidak tau dengan cara berdalih bahwasanya ia masi belajar,hehheheh...)
contohnya nih ada keluan seperti yang di bawa ini:

nyeri telinga disertai dengan keluarnya cairan dari telingan dan bau selain itu juga megalami sulit bab dengan fases yang keras dan sudah 6 hari tidak bab

nah saran resesp yang bisa kalian kasi yaitu
s/       bisokodil                 0-0-1
          amoxicilin              tiap 8 jam
          asam mefenamat      3 x 1


penjelasannya :
           bisokodil  diberikan untuk mengatasi konstipasi atau susah buang air besar,dengan dosis 0-0-1,atau di minum 1 kali pada malam hari, mengapa dibrtikan pada malam hari,agar ketika keesokan paginya sang pasien dapat buang air besar lagi
           amoxicilin diberikan untuk indikasi infeksi yang belum diketauibakteri  penyebab infeksi pada telinga pasien ,infeksi di tandai dengan adanya cairan keluar dari telinga.dosis yang digunakan yaitu  tiap 8 jam,dan ingat yah guys  ketika meminum anti biotik,maka natibiotik tersebut harus di habiskan walaupun gejalanya telah hilang,
            asam mefenama diindikasikan sebagai antinyeri,mengapa saya rekomendasikan asamefenamat karna efek sampig oabta ini tidak terlau besar,dosis yang digunaakan yaitu 3 x 1

ingat ya guys ,ssebagai famasi yang baik kita seharusnya memmilih atau menyarankan resep yang memiliki efek samping yang kurag ,sebagai pilihan utama ketika kita akan menyarankan resep pada pasien.

hidup mahasiswa farmasi

anti biotik tetrasiklin


ANTIBIOTIK TETRASIKLIN
Terbagi menjadi 3 golongan berdasarkan sifat farmakologiknya
1.    Tetrasiklin ,klortetrasiklin,oksitetrasiklin.(absorbsi tidak lengkap waktu paruh 6-12 jam
2.    Dimetil klortetrasiklin(absorbsi lebih baik waktu paruh 16 jam)
3.    Doksisiklin,minosiklin(absorbsi baik sekali waktu paruh 17-20 jam)
Pennggunaan klinik meliputi:
·       Infeksi klamidia
·       Infeksi mikoplasma pneumonia
·       Infeksi basil
·       Infeksi kokus
·       Infeksi fenerik penyebab sifilis
·       Alane vulgaris
·       Ppok
·       Infeksi intraabdominial
·       Dan lain lain
Efek samping obat golongan tetrasiklin:
Ø Reaksi alergi
Ø Reaksi toksik dan iritasi(iritasi lambung,tromboflebitis,terapi lama menyebabkan trombositopenia dan leukositis,reaksi fototoksisitas,pigmentas kuku unikolitis,hepatotoksik.serta pada ibu hamil dapat menyebabkan pilonefritis,dan gangguan fungsi ginjal.
Ø Memperlambat koagulasi darah(membentuk kelat dengan ca
Ø Menghambat pertumbuhan tulang karna tetrasiklin terikat komplek dengan tulang yang sedang tumbuh
Ø Pada gigi susu maupun gigi tetap tetrasiklin dapat menyebabkan perubahan warna permanen dan cenderung karies,olehkarna itu jangan diberi pada anak usia dibawah 8 tahun,
Ø Tetrasiklin kadaluarsa akan mengalami degradasi menjadi bentuk anhidro 4 epitetrasiklinyang dapat menimbulkan sindrom fanconi
Ø Semua tetrasiklin dapat menimbulkAN uremia

bahan pengawet kosmetik


BAB I
PENDAHULUAN


1.1.LATAR BELAKANG
Dalam era globalisasi pada saat ini, kemajuan bidang kesehatan semakin melesat dari waktu ke waktu, khususnya pada bidang Kosmetikologi. Dengan majunya era globalisasi ini, Kosmetik tidaklah menjadi sesuatu yang mewah bahkan kosmetik menjadi hal yang wajib bagi umat manusia, khususnya kaum hawa. Pada abad ke-19, pemakaian kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk kecantikan juga untuk kesehatan. Menurut Tranggono sambil mengutip Jellinek dkk (1970) perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya baru dimulai secara besar-besaran pada abad ke-20.
Kosmetik berasal dari kata Yunani “kosmetikos” yang berarti ketrampilan menghias, mengatur. Defenisi kosmetik dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan  RI No. HK.00.05.42.1018 adalah setiap bahan atau sediaan  dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah  penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik (BPOM RI, 2008).
Kosmetik saat ini telah menjadi kebutuhan manusia yang tidak bias dianggap sebelah mata lagi. Dan sekarang  semakin terasa bahwa kebutuhan  adanya kosmetik yang beraneka  bentuk dengan ragam warna dan  keunikan kemasan serta keunggulan  dalam memberikan  fungsi bagi konsumen menuntut  industri kosmetik untuk semakin  terpicu mengembangkan teknologi yang tidak saja mencakup peruntukkannya dari kosmetik  itu sendiri namun juga kepraktisannya  didalam penggunaannya.
Penggunaan kosmetik harus disesuaikan dengan aturan pakainya.Misalnya harus sesuai jenis kulit, warna kulit, iklim, cuaca, waktupenggunaan, umur, dan jumlah pemakaiannya sehingga tidakmenimbulkan efek yang tidak diinginkan. Sebelum mempergunakankosmetik, sangatlah penting untuk mengetahui lebih dulu apa yangdimaksud dengan kosmetik, manfaat dan pemakaian yang benar. Makadari itu perlu penjelasan lebih detail mengenai kosmetik(Djajadisastra, 2005).


1.2.TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini ialah untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang suatu kosmetik, bagaiman bahan abhan pengawet yang di gunakan pada kosmetik dan apakah bahan pengawet yang digunakan  pada kosmetik tidak membahayakan.


1.3.RUANG LINGKUP MATERI
Pembuatan makalah ini mencakup tentang pengertian pengawet, caratujuan pengawet,efek bahan pengwet, perana PH bahan pengawet,criteria bahan pengawet yang baik,dan jenis jenis pengawet



BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN PENGAWET
              Kosmetik yang terdiri atas berbagai macam lemak dan minyak merupakan bahan yang mudah di tumbuhi mikroorganisme bakteri amoeba dan jamur yang akan merusak bahan sehingga terjai perubahan bau dan warna untukmenanggulangi hal ini diperlukan zat pengawet dan antiseptik
Bahan pengawet adalah bahan pencegah dekomposisi preparat dengan cara mmenghambat pertumbuhan mikroorganisme ,sedangkan antiseptik mencegah pertumbuhan mikroorganisme tersebut dengan jalan membunuhnya.
Pengawet yaitu senyawa yang ditambahkan ke dalam makanan atau produk obat dan kosmetik untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri sehingga menjadi lebih tahan lama,
B.     TUJUAN PENGAWET
Pengawet digunakan untuk meniadakan pengaruh bakteri terhadap kosmetik sehingga kosmetik tetap stabil dan tidak cepat kadaluarsa,bahan pengawet yang digunakan dalam kosmetik haruslah bahan yang tidak aktif dalam berinteraksi dalam kulit sehingga tidak menyebabkan irita di di kulit.


C.    EFEK BAHAN PENGAWET
Efek bahan pengawet untuk produk sangatlah menguntungkan karna dapat mengawetkan kosmetik dalam jangka waktu sealma mungkin namun ketika digunakan secara berlebihan akan menimbulkan masalah,dibawah ini beberapa contoh bahan pengawet yang memiliki efek samaping yang dapat merugikan para konsumen
1.      Bahan Pengawet Paraben
Paraben digunakan terutama pada kosmetik, deodoran, dan beberapa produk perawatan kulit lainnya. Zat ini dapat menyebabkan kemerahan dan reaksi alergi pada  kulit. Penelitian terakhir di Inggris menyebutkan bahwa ada hubungan antara penggunaan paraben dengan peningkatan kejadian kanker payudara pada perempuan. Disebutkan pula terdapat konsentrasi paraben yang sangat tinggi pada 90% kasus kanker payudara yang diteliti.
2.      Propylene Glycol
Ditemukan pada beberapa produk kecantikan, kosmetik dan pembersih wajah. Zat ini dapat menyebabkan kemerahan pada kulit dan dermatitis kontak. Studi terakhir juga menunjukan bahwa zat ini dapat merusak ginjal dan hati.
3.      Isopropyl Alcohol
Alkohol digunakan sebagai pelarut pada beberapa produk perawatan kulit. Zat ini dapat menyebabkan iritasi kulit dan merusak lapisan asam kulit sehingga bakteri dapat tumbuh dengan subur. Disamping itu, alkohol juga dapat menyebabkan penuaan dini.
4.      DEA (Diethanolamine), TEA (Triethanolamine) and MEA (Monoethanolamine)
Bahan ini jamak ditemukan pada kosmetik dan produk perawatan kulit. Bahan bahan berbahaya ini dapat menyebabkan reaksi alergi dan penggunaan jangka panjang diduga dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker ginjal dan hati.
5.      Minyak Mineral
Minyak mineral dibuat dari turunan minyak bumi dan sering digunakan sebagai bahan dasar membuat krim tubuh dan kosmetik. Baby oil dibuat dengan 100% minyak mineral. Minyak ini akan melapisi kulit seperti mantel sehingga pengeluaran toksin dari kulit menjadi terganggu. Hal ini akan menyebabkan terjadinya jerawat dan keluhan kulit lainnya.
6.      Polyethylene Glycol (PEG).
Bahan ini digunakan untuk mengentalkan produk kosmetik. PEG akan menganggu kelembaban alami kulit sehingga menyebabkan terjadinya penuaan dini dan kulit menjadi rentan terhadap bakteri.



D.    PERANAN PH BAHAN PENGAWET
Faktor pertama dan terpenting yang perlu di pertimbangkan dalam formulasi kita  adalah tingkat keasaman (PH) .misalnya senyawa querternay ammonium hanya efektif pada ph diatas 7.lebih penting lagi  adalah bahwa banyak bahan pengawet yang memiliki hidrogen yang bersifat asam.asam sorbat,asam benzoat,asam dehidroasetat dan senyawa senyawa fenol seperti paraben,semuanya ada dalam kelompok ini.bentuk asam adalah aktif sedangakan bentuk garam tidak memiliki aktifitas sebagai pengawet
% pengawet yang aktif dalam PH yang berbeda
       PH
   4
  5
   6
   7
   8,5
ASAM SORBAT
86
37
6
0,6

ASAM BENZOAT
60
13
1,5
0,15

ASAM DEHIDROASETAT
95
65
16
2

PARABEN
_
77
63
_
50
Sebagaiman dapat dilihat dari daftar di atas,semakin rendah PH,semakin besar aktifitas yang kita peroleh dari paraben dan pengawet pengawet yang bersifat asam lainnya.
            Senyawa yang mengikat hidrogen dengan kuat dan menonaktifkan pengawet dengan mengikat kelompok hidroksilnya.


E.     KRITERIA BAHAN PENGAWET YANG BAIK
1)      Aktifitasnya berspektrum luas.sudah tentu ini merupkan sifat yang paling dasar ,yaitu kemampuan bahan pengawet itu membunuh mikroorganisme kemampuannya harus sama efektifnya baik dalam melawan bakteri(gram positif dan gram negatif) atau jamur(ragi dan cendawan).kebanyakan bahan bahan pengawet berdaya aktif melawan bakteri atau jamur tetapi tidak kedua duanya tersebut
2)      Efektif dalam konsentrasi rendah,karena bahan pengawet tidak menambah kelarisan produk akhir di pasar ,kita ingin agar bahan pengawet berfungsi pada konsentrasinya yang rendah, ini juga akan mengurangi biaya, meminimalkan efek toksiknya, dan tidak mengubah sifat sifat fisik kosmetik,
3)      Larut dalam air dan tidak larut dalam minyak, mikroorganisme tumbuh di dalam fase air agar bisa berfungsi. Karena, itu bahan pengawet yang ideal harus sangat larut dalam air dan sepenuhnya tidak larut dalam minyak,ini juga akan mencegah migrasi kedalam fase minyak dalam stbilitas jangka panjang
4)      Stabil,bahan pengawet itu harus sepenuhnya stbil didalam semua keadaan ekstrem yang bisa di jumpai selama pembuatan kosmetik termasuk soal ph dan tempersatur.
5)      Tidak berwarna dan tidak berbau. Bahan pengawet tidak boleh menambahkan warna atau bau pada kosmetik dan tidak bereaksi untuk mengubah warna atau bau produk kosmetik
6)      Harmonis.bahan pengawet harus harmonis atau dapat bekerja berdampingan dengan semua bahan yang digunakan dalam kosmetik dan tidak kehilangan sifat sifat anti mikrobanya dengan adanya bahan bahan kosmetik itu.
7)      Tetap aktif selama kehidupan kosmetik itu (sehelf-life activity).bahkan pengawet yang ideal harus terus memberikan perlindungan kepada kosmetik selama pembuatan kosmetik dan tetap mempertahankan perlindungan antimikrobanya sepanjang jangka waktu yang diinginkan kosmetik itu.
8)      Aman.bahan pengawet harus sepenuhnya aman digunakan.
9)      Mudah untuk dianalisis.aktifitas bahan pengawet dalam produk akhir harusmudah di analisis,ini lebih sulit daripada yang di perkirakan,misalnya kita mudah menganalisis adanya merkuri dalam produk akhir,betapapun ini hanya mengatakan kepada kita berapa banyak merkuri yang ada,tetapi tidak menyatatakan apakah merkuri itu hadir sebagai bahan pengawet atau terikat dengan bahan bahan lainnya, misalnya protein. Contoh lain adalah paraben. Kita dapat menentukan konsentrasinya HPLC, tetapi hasil analisa itu menunjukkan kepada kita apakah paraben itu telah dinonaktifkan oleh tween atau senyawa senyawa lainnya.
10)  Tak terbawa oleh bahan penonaktif. Kita tidak ingin suatu bahan yang menonaktifkan bahan pengawet hadir dalam kosmetik kita. Bahan penonaktif bahan pengawet itu sama sekali tidak boleh ada dalam suatu kosmetik. Bahan penonaktifa bahan pengawet itu harus kita ketahui lewat percobaan dengan menggunakan media agar agar dan setelah itu diusahakan untuk tidak terbawa dalam pembuatan produk
11)  Mudah untuk ditangani. Bahan pengawet yang ideal harus mudah dan aman di tangani, jika bahan itu padat, ia harus mudah untuk dijadikan bubuk atau serpihan, jika bahan iitu cair ia harus tidak toksik dan tidak mudah terbakar ketika dikapalkan.
12)  Biaya rendah. Semua orang tentu tidak menginginkan biaya untuk bahan pengawet tetapi daripada produk tidak dapat dipakai,bahan pengawet perlu digunakan bahkan yang termahal sekalipun.
F.     JENIS JENIS PENGAWET
Secara garis besar pengawet terbagi menjadi dua jenis yaitu:
a.       berperan sebagai antikuman sehingga menangkal terjadinya tengik oleh aktifitas mikrobasehinnga kosmetik menjadi stabil,misalnya asam benzoat,alkohol,formalaldehid,
b.      berperan sebagai penangkal terjadinya oksidasi yang juga dapat menstabilkan kosmetik,misalnya natrium sulfat,alfa tokoferol,






contoh bahan pengawet yang sering di gunakan pada sediaan kosmetik
NAMA BAHAN
BATAS KADAR MAXIMUM
KETERANGAN
Formaldehyde
·         0,2% (kecuali untuk sediaan hygiene mulut)
·         0,1% (untuk sediaan hygiene mulut)
·         Biasanya digunakan sebagai pengawet pada produk cat kuku, pengawet kuku dan produk kosmetik lainnya.
·         Umumnya dapat menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan pada kulit.
·         Jangan digunakan pada sediaan aerosol (spray)
Imidazolidinyl Urea
 0,6%
·         Digunakan sebagai pengawet
·         Umumnya dapat menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan pada kulit
Parabens (Metil, Etil, Butil, Propil, Isobutil)
·         0,4% (dalam bentuk tunggal)
·         0,8% (dalam bentuk campuran)
·         Umumnya digunakan sebagai pengawet.
·         Dapat menimbulkan iritasi kulit
Rodamin B
Dilarang
·         Digunakan sebagai pewarna pada produk tekstil
Methylisothiazolinone & Metylkloroisotiazolinone (Katon CG)
0,0015% (dengan perbandingan 1:3)
·         Pengawet
·         Dapat menimbulkan reaksi alergi dan iritasi.
Metanil Yellow
Dilarang
·         Digunakan sebagai pewarna pada produk tekstil
·         Dapat menimbulkan efek karsinogenik




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kosmetik yang terdiri atas berbagai macam lemak dan minyak merupakan bahan yang mudah di tumbuhi mikroorganisme bakteri amoeba dan jamur yang akan merusak bahan sehingga terjai perubahan bau dan warna untukmenanggulangi hal ini diperlukan zat pengawet dan antiseptik
Pengawet digunakan untuk meniadakan pengaruh bakteri terhadap kosmetik sehingga kosmetik tetap stabil dan tidak cepat kadaluarsa
Efek pengawet terhadap Kulit merupakan sasaran utama dalam menerima berbagai pengaruh dari penggunaan kosmetika. Ada dua efek atau pengaruh kosmetika terhadap kulit, yaitu efek positif dan efek negatif


B.     Saran
Pelajari dengan baik daftar kandungan yang terdapat pada label setiap produk kosmetik. Lihatlah apakah jenis jenis zat diatas terkandung di dalamnya, bila anda masih kurang yakin, anda bisa mencarinya di internet tentang bahayanya bahan tersebut.
Jangan pernah dibodohi oleh kata kata ‘natural’ dan ‘organic’ pada kemasan produk. Memang produk tersebut mengandung satu atau dua bahan organik, tetapi kandungan bahan berbahayanya bisa berkali lipat jumlahnya.


DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia, Ensiklopedia bebas.https://id.wikipedia.org
id.StrawberryNet.com/jenis-jeniskosmetik
departemen kesehatan RI,formularium kosmetika indonesiaj;akarta 1885.
Wasitaatmaja,sjarif.Penuntun ilmu kosmetik medik.UI pres;jakarta 1997
 departemen kesehatan RI,kodeks kosmetik indonesia;jakarta 1997
http://www.pom.go.id/ Vol. III/No. 9, Nopember 2008 BADAN POMperpustakaan.pom.go.id/KoleksiLainnya/0308.pdf